Kondisi perekonomian Indonesia diprediksi masih mengalami perlambatan pada tahun 2016, dimana pertumbuhan diperkirakan masih di bawah 6%. Semua sektor ekonomi masih berjuang menuju pemulihan untuk mencapai pertumbuhan ideal, tak kecuali di sektor property. Pertumbuhan ekonomi yang rendah menyebabkan bisnis sektor property lesu, pengembang-pengembang memilih wait and see dalam menyikapi kondisi ini, terutama dalam memilih apakah me- launching produk baru atau menunggu keadaan pulih terlebih dahulu. Kalaupun ada pengembang yang menjual produknya, bisa dipastikan bahwa mereka hanya menjual proyek yang sudah di- launching terlebih dahulu sebelum tahun 2015. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang rendah menyebabkan para pengusaha mengalami penurunan pendapatan, sehingga berimbas kepada kemampuan mereka membayar kewajiban kepada Bank pemberi kredit untuk mengembangkan usaha. Penurunan kemampuan membayar hutang oleh debitur mengakibatkan kredit macet atau menjadi non performing loa