ACTION, ya itulah kata kunci untuk mendapatkan keuntungan dari semua yang anda pelajari baik secara formal maupun non formal, tak terkecuali Action di bisnis properti. Di bisnis properti, semua yang kita pelajari tidak akan ada artinya jika anda tidak Action. Yang saya maksudkan Action disini adalah memulai bisnis properti. Apapun pilihan jenis bisnis properti yang anda pilih tidak jadi soal, apakah sebagai developer, flipper, professional broker atau investor.
Memang kita tidak bisa mengharapkan hasil yang diinginkan pada tahap memulai. Tapi tindakan berani Action ini mengandung kejeniusan di dalamnya. Tindakan memulai memberikan dampak positif terhadap hasrat kita selanjutnya.
Adalah hal yang wajar jika tekad untuk bertindak ini kadang dihalangi oleh ketakutan-ketakutan, seperti takut ditolak, takut gagal, takut rugi, takut tertipu, takut tidak ditanggapi dan perasaan takut lainnya. Contoh ketakutan untuk memulai adalah ketika kita belajar mengendarai mobil.
Coba ingat-ingat lagi pada saat kita belajar mengemudi, khususnya saya sendiri. Waktu itu, bahkan ketika saya duduk di belakang kemudi untuk pertama kalinya saya sudah keringatan padahal mesin mobil belum dinyalakan. Jantung rasanya berpacu lebih cepat ketika mesin mobil dinyalakan, rasanya semua orang memperhatikan kita.
Tapi karena tekad yang sangat kuat untuk bisa mengemudi mobil, saya berusaha menghilangkan kegugupan-kegugupan saya waktu itu. Perlahan-lahan saya menghirup udara dalam-dalam lewat hidung dan mengatur pernafasan sepelan mungkin untuk menenangkan diri.
Kemudian saya mulai menjalankan mobil dengan tergesa-gesa dan masih dalam keadaan gugup, jalan mobilpun sangat pelan dan agak kasar. Tanpa terasa tangan saya memegang setir dengan sangat kencang dan berkeringat. Ketika mobil berjalan lebih kencang kekhawatiran dan kegugupan makin memuncak, khawatir kalau-kalau kaki salah tekan antara gas atau rem atau kopling, khawatir kalau-kalau menabrak orang di depan.
Awalnya saya hanya berani memakai gigi satu, belum berani memasukkan gigi dua. Namun beberapa saat kemudian saya bisa menguasai diri menghilangkan kegugupan walaupun masih dengan tingkat kehati-hatian yang sangat tinggi.
Pandangan terus lurus ke depan, kedua tangan tidak pernah lepas dari kemudi dan selalu mencengkram dengan kuatnya.
Hari selanjutnya berjalan lebih mudah, sudah berani memakai gigi tiga dan empat dengan kecepatan lebih tinggi dari hari pertama. Pendek cerita, karena sering mengendarai mobil lama kelamaan saya menjadi terbiasa.
Saya yang dulunya saat belajar mengemudi, bahkan untuk menengok dan bicara dengan teman sebelahpun tidak berani, sekarang sudah sangat biasa mengendarai mobil dengan kecepatan di atas seratus kilometer perjam bahkan dengan hanya sebelah tangan memegang kemudi dan sebelah tangan lagi memegang rokok, dan sambil bercanda dengan teman pula.
Begitulah jika kita melakukan sesuatu untuk pertama kali, kita selalu disergap ketidakbiasaan, kegugupan, kekhawatiran dan keragu-raguan. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut akan berubah menjadi kebiasaan yang berujung kemahiran.
Kondisi itu sangat biasa dalam berproses karena begitulah alam mengaturnya. Tidak mungkin kita akan langsung lihai pada saat pertama kali melakukan sesuatu. Ada pepatah yang sangat cocok untuk diingat yang sering diucapkan guru-guru di kampung saya dulu, “Repetition is The Mother of Skill“ atau Pengulangan Ibu dari Kemahiran, sebenarnya guru saya juga mengutip Anthony Robbins, The world’s Authority on Peak Performance and Achievement.
Begitu juga di bidang property sebagai developer
Keberanian action sebagai developer dimulai dengan mencari lahan yang bisa dijadikan proyek. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencari lahan misalnya, dari iklan tanah dijual di koran, internet atau pakai jasa perantara untuk mendapatkan lahan. Selanjutnya, telponlah mereka dan ajukan tawaran anda jika lahan cocok. Ajukan tawaran untuk membeli jika lahan cocok dan memang sudah ada bujet untuk membeli lahan atau ajukan tawaran sebagai partner dalam proyek dengan sistem kerjasama lahan.
Jangan lupa anda juga harus dibekali kecakapan analisa terhadap lahan yang sedang diincar. Analisa diperlukan agar kita dapat mengetahui bahwa lahan tersebut bisa dijadikan proyek atau tidak. Untuk analisa ini anda juga bisa menggunakan jasa konsultan properti, tentu saja dengan sejumlah biaya jasa.
Begitu juga jika anda ingin menjadi professional broker, investor atau flipper. Hanya satu yang harus anda lakukan, Mulailah dengan dibekali kemampuan analisa tentunya dan kemudian Action.
Sumber : Asriman.com
Komentar
Posting Komentar