Langsung ke konten utama

Memahami Konsep Bangunan Hijau


 Benarkah menggunakan bangunan terutama rumah yang berkonsep hijau dan ramah lingkungan itu dikatakan hemat secara financial? Mari kita lihat fakta-fakta yang terjadi sekarang ini, semua berawal ketika kenaikan harga bahan bakar minyak yang memukul telak industri poperti di tanah air. Akibat kenaikan BBM ini maka harga bahan bangunan melambung tinggi, sementara daya beli masyarakat semakin menurun. Sehingga bagi masyarakat yang hendak merenovasi dan membangun rumah terpaksa harus mengevaluasi rencana atau kegiatan pembangunan rumah yang sedang berlangsung. Selain itu isu-isu mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai pemakaian sumber daya alam untuk kebutuhan konstruksi bangunan, juga menjadi alas an masyarakat sekarang untuk hidup hemat, bertindak bijak dan yang paling penting berpikir kreatif dan inovatif menyangkut kebutuhan properti.

        Konsep pembangunan arsitektur hijau menekankan efisiensi dalam menggunakan air, energy dan material bangunan, mulai dari tahapan desain, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan tersebut. Bangunan hijau yang hemat energi dalam hal ini sudah tentu akan membatasi lahan yang terbangun, layout yang sederhana, penggunaan material baru dengan kualitas yang sepadan dan keseimbangan biaya pelaksanaan. Untuk penggunaan material bahan bangunan hendaknya dilakukan dengan tepat dan berkualitas. Tingkat kualitas suatu bahan bangunan ni sangat berpengaruh kepada harga. oleh karena itu penetapan anggaran biaya sebaiknya dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran agar bangunan tetap berkualitas.

        Industri bahan bangunan saat ini harus berperan penting dalam menghasilakn bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan, seperti mencari bahan – bahan alternative yang dapat mengurangi emisi CO2. Diperlukan juga sumber bahan bangunan yang dapat didaur ulang dan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem alam. Semen,keramik,batu bata, aluminium, kaca dan baja adalah salah satu contoh bahan baku dalam pembuatan sebuah rumah yang berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan hijau yang ramah lingkungan. Dulu utnuk kerangka bangunan utama dan atap masih menggunakan material kayu, kini setelah isu penebangan liar akibat pembabatan kayu hutan yang tidak terkendali, perlahan – lahan industry bahan bangunan mulai menggunakan material baja sebagai pengganti material kayu.

       Kusen jendela dan pintu saat ini juga sudah mulai digunakan bahan aluminium, Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang, bebas racun, bebas perawatan dan praktis dan denagn desain yang khusus dapat juga mencegah bising. Bahan dinding yang digunakan harus dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan naik seperti batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan. Material ini dapat menahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air yang rendah, kedap suara dan dapat menyerap panas matahari secara signifikan. Untuk bagian dalam rumah seperti wallpaper dapat diganti dengan menggunakan keramik. Selain memberikan kemudahan dalam perawatan dan pembersihan, menggunakan keramik sebagai bahan dinding dapat menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi dan tentu saja dapat menekan biaya perawatan dan cat ulang jika menggunakan bahan wallpaper atau dinding biasa. Untuk penghematan listrik dapat digunakan sistem tangki air. Penggunaan tangki air untuk kebutuhan sanitasi maupun kebutuhan – kebutuhan lain yang menggunakan air dirasakan sangat berpengaruh terhadap biaya listrik. Hal ini tak lain akibat daya tarikan mesin air yang banyak menyedot energy listrik.

          Hal – hal yang disebutkan diatas adalah beberapa contoh kecil perubahan – perubahan konsep dalam melakukan pembangunan dan renovasi rumah/bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energy. Dengan menerapkan beberapa konsep diatas maka fungsi bangunan hijau/ramah lingkungan sebagai konsep bangunan hemat financial tapi bermutu dpat dipenuhi.

Sumber : www.ilmusipil.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT. Eco Properti Internasional

Kami adalah tim portal properti online yang muda dan inovatif yang meng-kolaborasi-kan layanan Online and Offline propertI untuk mengurangi Carbon Foot Print, Global Warming and ikut berpartisipasi menyelamatkan dunia Kami sangat suka menjadi berbeda dan selalu berusaha untuk menciptakan trend Berikut adalah sekilas profil tentang kami :  Nama Perusahaan : PT. Eco Properti Internasional Kantor Pusat Ruko Bukit Palma Galeria RB 2 -15. Citraland. Surabaya. East Java. Indonesia Palem Lestari. Jakarta Barat. West Java. Indonesia ( segera akan dibuka ) Sertifikat AREBI ( Asosiasi Real Estate Broker Indonesia ) GBCI ( Green Building Council Indonesia ) VISION

Begini Cara Bersihkan Lantai agar Tetap "Kinclong"

Menyapu atau mengepel  lantai  ubin Anda secara teratur membuatnya terhindar dari kusam. Ubin mungkin tahan terhadap kotoran, tapi pasir dan debu bisa mengacaukan permukaan yang mengkilap. Bersihkan ubin dengan deterjen ringan dan air bersih, gunakan lap kain atau lap pel khusus. Hindari lap yang berbahan spons karena justru mendorong air kotor ke pinggiran ubin dan membuatnya lebih sulit untuk dibersihkan. Pastikan untuk mengganti air sesering mungkin saat mengepel. Air kotor dapat membuat lantai "berawan". Menyingkirkan residu Jika ubin Anda terlihat kabur, mungkin itu karena sisa sabun. Untuk menghilangkannya, gunakan pembersih dengan kandungan non-abrasif. Anda juga bisa mencoba cairan berasam ringan, seperti lemon segar pada ubin keramik.Bilas bersih dengan air bersih, dan keringkan dengan kain bersih tanpa serat. Ampas yang bersih Rahasia sebenarnya dari lantai ubin tampak bagus adalah ampas yang bersih. Pasalnya, ampas memiliki pori serta men

Kriteria Rumah Hijau

Kali ini kita akan menguraikan tentang syarat rumah yang green atau dalam bahasa indonesia berarti bangunan ramah lingkungan, Green House yaitu rumah yang dalam pembangunanya tidak merusak lingkungan, material yang digunakan tidak mengganggu alam, dan dalam pengoperasianya justru dapat berperan sebagai sarana bagi alam untuk berkembang dan terpelihara dengan baik. Untuk membuatnya perlu dimulai saat perencanaan, pembangunan sampai dengan pemeliharaan. Nah… beginilah ciri-ciri rumah yang green  Syarat rumah yang Green atau ramah lingkungan